Senin, 27 Februari 2012
Propil
Pengembangan
2. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan agar setiap Satuan Pendidikan membuat KTSP sebagaiPengembangan Kurikulum yang akan
dilaksanakan pada tingkat satuan Pendidikan yang bersangkutan. Dan salah satunya
yaitu tentang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan Pendidikan yang menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitar,serta proses pengembangan lebih lanjut dalam
kehidupan sehari - hari. Proses pembelajaran yang menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan Kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah, mulai dari jenjang Pendidikan SD / MI
sampai Perguruan Tinggi.
Menurut
Carin dan Sund (1993) dalam Puskur (2007 : 3)
Mendefinisikan IPA sebagai Pengetahuan yang sistematis dan tersusun
secara teratur, berlaku umum(Universal) dan berupa kumpulan data hasil observasi
dan eksperimen. Merujuk pada pengertian
IPA dapat di simpulkan bahwa hakikat IPA meliputi 4 Unsur Utama yaitu :
IPA sebagai Produk, IPA Sebagai
Proses, IPA Sebagai Pemupuk Sikap dan Aplikasi atau Penerapan Metode Ilmiah dan
konsep IPA dala kehidupan sehari-hari.
Dari ke empat unsure itu
tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Puskur,2007 : 6) dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam konteks Pendidikan Siswa Kelas IV SDN 4 JOHO Kabupaten Trenggalek pada mata
pelajaran IPA masih mengalami kendala sehingga Prestasi belajar siswa belum
mencapai nilai KKU. Salah satu factor penyebabnya adalah guru dalam kegiatan
Belaja Mengajar masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti
halnya Metode Ceramah. Sehingga siswa hanya diam dan mendengarkan tanpa ada
pertanyaan yang muncul,siswa tidak aktif dalam pembelajaran IPA tersebut. Acuan
diri pada hasil nilai Evaluasi semester I yang lalu ternyata nilai rata-rata
siswa pada mata pelajaran IPA hanya mencapai 5,80, masih jauh dari KKM yang
seharusnya 7,50.
Berdasarkan
permasalahan di atas peneliti tergugah untuk mencari solusi agar prestasi belajar
siswa dapat meningkat melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan
metode pembelajaran interaktif dengan alas an bahwa (1) Pembelajaran interaktif
merupakan pembagian. Dengan pendekatan pertanyaan anak. (2) Proses belajar.
Berpusat pada peserta didik sehingga dapat menemukan jawaban atas pertanyaan
sendiri. Maka dengan menerapkan Metode Interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 4 Joho
Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran 2010/2011.
Langganan:
Postingan (Atom)